Senin, 29 Juli 2013

Hanya Allah Yang Tahu..

Kadang kalo pernah terbersit pikiran seperti ini di hati:
"Kenapa harus aku, kenapa bukan dia..??"
Kita bakalan jadi lupa bersyukur kan..?? Lupa dengan apa yang sudah kita miliki..
Kita jadi  lupa kalo sebenarnya sebaik-baiknya pengatur hidup itu adalah Allah SWT..

Yups, seperti kejadian yang aku alami beberapa waktu lalu..
Hari itu aku dapet kabar tersirat (karna yang bersangkutan belum ngomong langsung ke aku) kalo si Dwi, temen yang sama-sama OJT dengan aku sudah diangkat jadi karyawan tetap..
Sedangkan aku masih seperti ini, masih tetap sebagai karyawan outsourching..

Pas awal denger kabar itu, jujur sakit banget rasanya..
Ngerasa koq Allah gitu sih sama aku..??
Koq Allah ga kasih aku kesempatan yang sama juga kayak dia..??

Padahal kami kan masuk nya sama-sama, berjuang juga sama-sama, lagian toh aku ga pernah kerja males-malesan, tapi cuma karna dia bisa dekat dengan bos, dia bisa diangkat jadi karyawan tetap, sedangkan aku..??
Harapan untuk jadi karyawan tetap koq kayaknya kecil banget yaa..??
Dengan sifat aku yang biasa-biasa aja ini, yang diem, yang ga bisa dekat dan mengambil hati bos, kayaknya untuk jadi karyawan tetap itu cuma mimpi..

Sempet nangis dalam diam waktu dengar kabar itu..
Mata terpejam, tapi secara ga sadar ada air mata yang meleleh hangat di pipi ini..
Terbersit pikiran, "Kenapa hamba harus ngerasain ini terus yaa Rabb..?? Kenapa orang-orang yang terlihat tak dekat dengan-MU itu bisa merasakan sesuatu yang lebih baik dari hamba..?? Bisa merasakan sesuatu yang hamba inginkan dari dulu..??"

Lama rasa penolakan itu menghantui jiwa ini, jadi males banget kalo ngeliat muka bos atau pun muka temenku itu..
Merasa bahwa keadilan itu ga bakalan pernah ditemukan ditengah manusia-manusia ini,,
Merasa bahwa emang bener-bener ga ada guna nya berharap pada manusia, karena hanya akan berujung kekecewaan..

Tapi entah ada angin apa, tiba-tiba mind set yang sudah meracuni aku selama ini berubah dengan sendirinya..
Aku mulai nge-bijakin diri sendiri, berpikiran bahwa emang kita ga bisa menuntut keadilan di dunia yang sementara ini, karena kacamata setiap manusia itu beda-beda toh..??
Rambut saja yang sama hitam, tapi hati siapa yang tau..??
Memang tak bisa kita menuntut keadilan kepada manusia, sebab Allah lah zat yang Maha Adil di seluruh alam semesta ini..

Begitu juga tentang menaruh harapan kepada manusia..??
Untuk apa..?? Cuma untuk merasakan kekecewaan..??
Tempat penaruh harapan terbaik itu yaa cuma Allah, yang tak akan pernah ingkar terhadap janji-janji-NYA..

Astaghfirullah,,
Sedih dan merasa berdosa banget ketika inget sempat terlontar di benakku pertanyaan tentang keraguanku terhadap rencana Allah yang maha baik itu..
Padahal sebaik-baiknya pembuat rencana itu kan Allah SWT..

Aku mulai berpikir positif, mungkin Allah ada kehendak lain di balik semua ini..
Mungkin Allah ngeliat indikasi aku bakalan jadi orang yang sombong apabila derajat ku dinaikkan menjadi karyawan tetap..
Secara kan kalo jadi karyawan tetap, gaji bakalan naik drastis..

Atau Allah merasa aku masih cukup dengan income yang aku dapat sekarang, aku belum cocok untuk mendapatkan income yang lebih dari ini..
Wallahualam, cuma Allah yang tahu rencana apa yang sedang DIA tuliskan untukku..

Yaa cuma Allah yang tahu rencana apa yang sedang DIA tulis untukku..


Satu hal yang aku pelajari dari semua kejadian ini, semua hal itu terjadi karena sebuah sebab dan untuk sebuah tujuan..
Mungkin ada sebab kenapa aku menjadi manusia yang seperti sekarang ini dan mungkin akan ada tujuan baik yang sedang Allah rencanakan untuk ku dengan menjadikan ku manusia yang seperti sekarang..

Yang penting aku tetap usaha, terus berdoa, percaya kalo Allah selalu bersamaku..
Walau kadang aku pernah menjauh dari-Nya, walau kadang aku lupa dan lalai kepada-Nya..
Aku yakin Allah selalu menuliskan yang terbaik untukku..
Walau terkadang harus sakit yang ku rasakan di awal..........


Minggu, 28 Juli 2013

Arti Nama Ratih Pratiwi

Kemaren sempat iseng-iseng cari tahu tentang arti nama "Ratih Pratiwi", eh ga tau nya nemu banyak banget versi dari nama Ratih Pratiwi ini..

Kita mulai dari versi bapak ku dulu aja yaa, kenapa beliau memberi saya nama Ratih Pratiwi..??
Kata bapak Ratih itu adalah kepanjangan dari Rakyat Terlatih..

*Ratih (Rakyat Terlatih) sendiri merupakan komponen dasar kekuatan keamanan yang terdiri terdiri dari berbagai unsur, seperti resimen mahasiswa (menwa), perlawanan rakyat (wanra), pertahanan sipil (hansip), mitra babinsa, dan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang telah mengikuti pendidikan dasar militer dan lainnya. Rakyat Terlatih mempunyai empat fungsi yaitu ketertiban umum, perlindungan masyarakat, keamanan rakyat dan perlawanan rakyat (sumber: mbah google).

Kalo Pratiwi nya terinspirasi dari Pratiwi Sudarmono yang merupakan putri Indonesia yang terpilih untuk ambil bagian dalam misi Wahana Antariksa NASA STS-61-H sebagai Spesialis Muatan pada Oktober 1985 (*ini entah kebetulan atau enggak, aku lahirnya bulan Oktober 1989). Namun, sayangnya misi tersebut gagal dilaksanakan karena adanya bencana Challenger yang mengakibatkan pesawat yang akan dinaiki oleh Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono meledak pada misi sebelumnya.

Ini ibu Pratiwi Sudarmono yang sangat bapak banggakan :D

Dengan nama Ratih Pratiwi ini bapak berharap nantinya anak perempuan nya ini akan menjadi anak bangsa yang terlatih, yang bisa berguna bagi negara, yang bisa buat bangga negara juga kayak Pratiwi Sudarmono. Begitu katanya..
Tapi sayang kenyataan nya anaknya ini pada akhirnya cuma jadi anak bangsa yang biasa-biasa saja..
heheheheh...

Terus sempat ga sengaja juga kemaren nemu di mbah google arti kata Ratih dan Pratiwi dalam versi Jawa-nya..
Ternyata Ratih dalam bahasa Jawa berarti Rembulan, sedangkan Pratiwi berarti Lemah..
Mungkin kalo digabungin Ratih Pratiwi bisa berarti rembulan yang bersinar lemah kali yaa..
*pemalu dong gue
*hahahahaah, maksa banget sih aku.. :D

Tapi entah kebetulan atau enggak, nama itu benar-benar doa..
Jujur aku ituh orangnya pemalu banget, pendiem, minderan juga.
.
Kadang sangking pemalunya kalo ketemu tetangga atau teman lama, kalo mereka ga lempar senyum duluan ke aku, jangan harap aku akan senyum duluan ke mereka..
Ini bukan karena aku sombong lho, tapi ini karena aku malu buat negur duluan..
Begitu pun kalo kenalan atau ketemu orang baru, kalo tuh orang baru ga aktif ngajak aku ngobrol, yah aku pasti bakalan diem aja, paling nanya basa-basi di awal, habis itu mungkin akan diem aja sampai akhir..
Kalo lagi berdiri atau duduk dekat dengan orang yang ga atau baru kenal, berada di tengah keramaian dimana aku ga punya sama sekali teman yang aku kenal disana, bawaannya risih setengah mati, rasanya pengen pergi dari tempat itu, tapi ga berani karena takut orang-orang itu tersinggung..

*bener-bener sifat yang ga baik, yang mestinya udah aku ubah dari dulu.. ckckckck...

Okeh, sekarang kita balik lagi ke arti nama Ratih..
Nah, kalo menurut mitologi Bali, Ratih itu adalah nama salah satu Dewi yang ada dalam kepercayaan mereka..

Dewi Ratih adalah seorang dewi bulan. Dikatakan juga bahwa ia adalah dewi kecantikan.
Mitos terkenal mengenai dewi Ratih adalah tentang gerhana bulan..
Pada saat gerhana, dewi Ratih yang berlari di kahyangan tertangkap oleh Kala Rau..
Ia dikejar karena ialah yang memberi tahu dewa Wisnu bahwa Kala Rau hendak minum dari Tirta Amertha (Air kehidupan abadi)...

Dewi Ratih ini juga dikenal sebagai isteri dari Batara Kamajaya..
Batara Kamajaya adalah salah satu di antara banyak dewa dalam agama Hindu maupun dalam ceritera wayang purwa..
Ia terkenal tampan (cakap), berbudi luhur, jujur, berhati lembut dan kasih sayang kepada isteri..
Isterinya bernama Dewi Ratih tidak kalah terkenal karena cantiknya dan seluruh laku, watak dan budinya sama dengan suaminya..
Pasangan suami isteri dewa itu amat rukun dan masing-masing selalu menjaga kesetiaannya lahir batin dan sehidup semati..

Dalam kehidupan khususnya masyarakat Jawa, kerukunan pasangan Batara Kamajaya dan Dewi Ratih merupakan idola..
Setiap upacara pengantin Jawa, selalu diharapkan agar pasangan itu hidup rukun, damai dan saling setia seperti pasangan Kamajaya dan Dewi Ratih..
Apabila di kemudian hari pengantin itu dikaruniai putera agar berwajah tampan seperti Batara Kamajaya dan apabila puteri agar berwajah cantik seperti Dewi Ratih,,

Sama halnya seperti orang Islam mengharapkan berputera tampan seperti Nabi Yusuf dan berputeri cantik seperti Zulaiha.

*wah, kalo ngikutin kepercayaan orang Jawa dan Bali itu, mestinya aku cantik dong yah, ga kayak aku yang sekarang. Terus nantinya punya suami ganteng dan berbudi baik kayak Batara Kamajaya ituh..
hueheheheh...*ngarep beuudd.. :D

Kalo dalam perwayangan, yang di gambar ini merupakan Dewi Ratih dan Batara Kamajaya
*mirip aku nih si Dewi Ratih nya, mirip kurusnya doang.. heheheheh...

Tapi sebenarnya apa pun arti dari nama kita, kita harus yakin bahwa tersemat banyak doa yang orang tua berikan dibalik keputusan mereka memberikan nama tersebut pada kita. Memberikan nama yang baik adalah salah satu kewajiban orang tua kepada anaknya. Selain sebagai motivasi diri, nama juga jati diri yang dibawa hingga malaikat penghitung amal memanggilnya esok. Disaat diberikan catatan amal.

Jadi intinya syukurin nama apa pun yang orang tua kita berikan kepada kita. Ga ada nama yang jelek, ga ada nama yang kampungan, juga ga ada nama yang modern..
Semua nama itu baik, semua nama itu doa, semua nama itu adalah bukti kasih sayang dan kepedulian orang tua kepada kita..

Jadi, makasih bapak sudah kasih aku nama Ratih Pratiwi.. :D
Meskipun kadang suka rada keki juga kalo ada temen-temen yang manggil aku dengan panggilan "Rat" (-_-")...
heheheheheh... :p